Makhluk sepanjang 82 cm itu ditemukan oleh sebuah tim ekspedisi BBC yang sedang memfilmkan program Lost Land of the Volcano. Tikus itu merupakan salah satu dari sejumlah hewan eksotik yang ditemukan tim ekspedisi tersebut.
Seperti spesies eksotis lainnya, tikus itu dipercaya hanya hidup di kawah gunung Bosavi saja. "Ini merupakan salah satu tikus terbesar di dunia. Ini seekor tikus sengguhan, sama seperti yang ada di selokan," kata Dr Kristofer Helgen, mammalogist (ahli mamalia) yang bekerja di museum nasional sejarah dan alam Smithsonian, dan ikut mendampingi tim ekspedisi BBC.
Awalnya, tikus raksasa ini terlihat oleh jebakan kamera inframerah. Secepatnya tim itu menerka merupakan spesies yang tidak pernah tercatat oleh ilmu pengetahuan sebelumnya, akan tetapi agar yakin mereka membutuhkan hewan itu hidup.
Lalu pemandu yang menemani tim itu menangkap spesimen itu hidup-hidup. "Saya pernah punya kucing yang seukuran dengan tikus ini," kata Buchanan.
Tikus yang tertangkap tersebut memiliki panjang 82 cm diukur dari hidung hingga buntutnya, dan memiliki berat 1.5kg. Hewan itu memiliki bulu tebal berwarna abu-abu kecoklatan, hal tersebut dipercayai para ilmuwan yang memeriksanya untuk menolong hewan tersebut dalam kondisi basah dan dingin yang dapat terjadi di kawah gunung. Lokasi penemuan tikus tersebut berada di ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut.
Pada penelitian awal dikatakan tikus tersebut tergolong dalam genus Mallomys, yang dihuni oleh spesies besar lainnya. Untuk sementara waktu tikus tersebut dikatakan sebagai tikus berbulu tebal Bosavi, sedangkan nama ilmiahnya belum disepakati
0 komentar:
Posting Komentar