Dengan masturbasi pria bisa menghilangkan stres bahkan bisa tidur lebih nyenyak. Beragam teknik masturbasi pun berkembang sesuai cara mereka mendapatkan kepuasan sendiri.
Namun ada empat hal penting yang harus diketahui mengenai masturbasi.
1. Tidak sepenuhnya aman
Masturbasi sering dianggap sebagai cara paling aman untuk melampiaskan hasrat yang memuncak. Berbeda dengan kegiatan seks bersama pasangan, masturbasi tidak memberi risiko transmisi penyakit seksual. Namun masturbasi aman bukanlah jaminan.
Frekuensi atau semangat yang berlebih dapat membuat iritasi kulit penis, jika dilakukan terlalu sering. Berbagai kebiasaan masturbasi beraneka ragam, seperti memasukkan penis ke dalam seprei, bantal atau lantai karpet dapat melukai uretra yang dapat menghambat jalannya urin.
2. Masturbasi bisa menambah gairah seks atau malah membuangnya
Untuk beberapa alasan, aktivitas solo seks ini dapat membuat dijadikan jalan untuk memuaskan pasangan. Aktivitas ini dapat membantu pria mengenali respon seksual, apa yang disukai atau tidak, bagian mana yang suka disentuh untuk menghindari ejakulasi dini.
Namun obsesi dengan solo seks ini bisa membuat gairah untuk melakukan hubungan seks dengan pasangannya justru meredup. Hal itu tentunya akan melukai pasangan dan sulit untuk mempertahankan hubungan.
3. Bisa menyebabkan disfungsi seksual
Beberapa ahli memperingatkan bahwa pria yang sering merangsang dirinya sendiri dan tidak terangsang dengan pasangannya akan menimbulkan tekanan berat. Disfungsi seksual dapat terjadi jika sang pria sulit mencapai klimaks dengan pasangannya.
Sebaiknya pria bertanya pada diri sendiri apakah jika ia masturbasi menimbulkan sensasi berbeda dibanding dengan pasangannya. Maka sebaiknya fantasi tersebut dibicarakan dengan pasangan untuk menciptakan sensasi yang diinginkan.
4. Risiko kanker prostat
Hubungan antara masturbasi dan kanker prostat masih samar. Dalam studi Australia yang dipublikasi pada BJU International, hubungan ejakualasi yang sering di waktu muda dapat menimbulkan risiko kanker prostat di kemudian hari.
Namun pada The Journal of the American Medical Association edisi 2004, peneliti melaporkan bahwa frekuensi ejukaluasi tidak berhubungan untuk menyebabkan risiko kanker prostat. Studi keduanya itu termasuk membahas intercourse dan masturbasi.
Pria yang masturbasi lebih mungkin mempunyai hormon seks yang tinggi. Secara genetika, pria muda lebih banyak menghasilkan hormon, dimana hal itu lebih sensitif terkena kanker prostat jika mempunyai kadar hormon berlebih. Namun pada pria di atas 50 tahun, masturbasi yang sering membantu saluran prostat untuk lebih mudah mengalir.
0 komentar:
Posting Komentar